Jakarta, 30 April 2015 - PT ANTAM (Persero) Tbk (ASX - ATM; IDX - ANTM; ANTAM) mengumumkan bahwa perusahaan mencatatkan kinerja operasional yang positif di kuartal I tahun 2015. Hal ini terefleksikan dengan peningkatan volume produksi feronikel dan emas pada kuartal I 2015 yang masing-masing meningkat sebesar 36% dan 6% dibandingkan periode yang sama di tahun 2014. Selain itu, ANTAM juga mencatat kenaikan volume penjualan emas di kuartal I 2015 sebesar 63% dibandingkan periode yang sama tahun 2014. Pada kuartal I tahun 2015 komoditas emas menjadi kontributor terbesar total penjualan dengan kontribusi sebesar 68% atau senilai Rp1,94 triliun. Dengan adanya peningkatan penjualan, di kuartal I 2015 ANTAM dapat membukukan peningkatan laba kotor sebesar 480% dibandingkan kuartal I 2014 menjadi Rp257 miliar. ANTAM juga telah mencatatkan laba usaha sebesar Rp56 miliar pada kuartal I 2015 dibandingkan rugi usaha sebesar Rp96 miliar pada kuartal I 2014. Meski demikian, dengan adanya beban lain-lain yang bersifat non-kas ANTAM membukukan rugi bersih di kuartal I tahun 2015 sebesar Rp240 miliar.

Direktur Utama ANTAM, Tedy Badrujaman mengatakan,
"Dengan adanya peningkatan volume penjualan emas, ANTAM mampu mencatatkan laba kotor dan laba usaha pada kuartal I 2015. Di tahun 2015 kami menargetkan peningkatan penjualan feronikel dan emas, selain tetap melakukan efisiensi yang agresif. Saat ini kami juga berkomitmen untuk melanjutkan proyek-proyek pertumbuhan dengan tetap memperhatikan kondisi finansial perusahaan.

Kami masih melanjutkan persiapan pelaksanaan rights issue yang proceed-nya akan difokuskan untuk mendanai proyek Feronikel Halmahera Timur dan proyek Anode Slime. ANTAM juga tetap berkomitmen untuk melaksanakan dan tidak membatalkan rencana proyek-proyek pertumbuhan lainnya seperti proyek Smelter Grade Alumina Mempawah, proyek Nickel Pig Iron & Stainless Steel dan proyek Nickel Mixed Hydroxide. "

Pada kuartal I tahun 2015, pengembangan perusahaan masih terus menunjukkan progress yang baik dengan tetap mengedepankan prinsip-prinsip kehati-hatian. Pabrik CGA Tayan telah beroperasi komersial sejak bulan Januari 2015 sementara kemajuan EPC Proyek Perluasan Pabrik Feronikel Pomalaa (P3FP) sudah mencapai 89% per 31 Maret 2015 dengan fasilitas Furnace-4 sudah memasuki tahap commissioning. Selain itu ANTAM juga telah meresmikan fasilitas Top Blown Rotary Converter (TBRC) yang dapat mengekstraksi logam emas dan logam-logam berharga lainnya seperti selenium, paladium, platinum dan lain-lain dari produk anode slime.

Sebagai hasil dari upaya efisiensi yang dilakukan secara terus menerus, di kuartal I tahun 2015 ANTAM berhasil menghemat Rp3,6 miliar yang berasal dari efisiensi penggunaan bahan-bahan untuk kegiatan operasional di unit bisnis serta negosiasi kontrak dengan pihak ketiga.

ANTAM juga mengklarifikasi informasi di pemberitaan media massa yang menyebutkan harga rights issue Perseroan sebesar Rp800. Harga tersebut sesungguhnya hanya merupakan estimasi semata untuk memperkirakan jumlah lembar saham yang akan beredar dan tidak mencerminkan harga sesungguhnya.

distributed by